pembangkit listrik irigasi

1. Perubahan Bentuk Energi dan Kecepatan Putaran

a. Perubahan Energi Kinetik Arus Menjadi Gerak Rotasi

Menurut A.R Margunani (1986: 37) Air memiliki potensi cukup besar untuk mendorong benda -benda, kemudian menyeretnya kembali ke laut. Oleh karena itu, air mampu mendorong penampang turbin yang kemudian bergerak sejauh s meter dalam waktu t detik, sehingga akan kita dapatkan kecepatan sebesar :

V=s/t V=s/t ............................................(1)

V = Kecepatan linier

s = Panjang lintasan yang dilalui turbin saat bergerak

t = Waktu untuk menempuh s

Karena rol dengan gear dihubungkandengan sabuk rantai, maka ia akan berputarke arah yang sama dan memiliki kecepatan linier yang sama besar juga. Sehingga ini sesuai dengan rumus :

VI = V2 l.Rl = 2.R2 .........................(2)

V I dan V2 = kecepatan linier 1 dan 2

R I dan R2 = jari-j ari 1dan 2

1dan 2 = kecepatan suDut 1 dan 2

b. Perubahan Kecepatan

Menurut A.R Margunani (1986: 39) pada poros gear, gerak rotasi kemudian dilanjutkan oleh pulley disebabkan karena gear posisi gear dengan pulley adalah satu poros. Pada kondisi berputar, gear dan pulley memiliki kecepatan sudut yang sama besar karena mereka terletak sepusat, sehingga arah putarannya pun sama. Untuk hubungan

gear dengan pulley sepusat, diperoleh rumus

1 = 2 Vl/RI = V2/R2 ..................(3)

V1 dan V2 = kecepatan linier 1 dan 2

R1 dan R2 = j ari-j ari 1 dan 2

1 dan 2 = kecepatan sudut 1 dan 2

Gerak rotasi ini kernudian dilanjutkan oleh pulley ke rotor dinamo yang dihubungkan dengan sabuk sehingga hubungan ini memiliki kecepatan linier yang sama besar.Sehingga kita peroleh rumus :

V1 = V2 1.R1 = 2.R2 ....................... (4)

V 1 dan V2 = kecepatan linier 1 dan 2

R 1 dan R2 = j ari-j ari 1 dan 2

1 dan 2 = kecepatan sudut 1 dan 2

Setelah kita clapatkan kecepatan linier dinamo, kami juga dapat menentukan jumlah putaran yang dihasilkan rotor dinamo, yaitu dengan menurunkan beberapa rumus berikut:

= 2..f .................................(5)

V = .R .................................(6)

V = 2. .f.R .................................(7)

f = V/ 2..R .................................(8)

Frekuensi rpm = f.60 sekon

Muatan :

Q = I.t coulomb …………………….(9)

I = arus (ampere)

t = waktu (detik)

Gaya: - satuan absolut Newton (N)

-satuan gravitasi kilogram berat (I kg-wt = 9,8 Newton)

Energi : -Satuan absolut : joule (J) atau Nm

-Satuan gravitasi : kgm (= 9,8 J)

Kerja = momen x sudut ( W = T x) T = kerja (Nm)

= sudut (radian)

Daya : Satuan absolut, 1 watt 1J/detik

Daya Gaya x kecepatan ( P = F x V) P = daya (watt)

F = gaya (N)

V = kecepatan linier (m/detik)

Daya momen x kecepatan sudut ( P = T x ) P = daya (watt)

T = momen (Nm)

=kecepatan sudut (rad/detik)

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kerangka teori tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa air selain untuk kehidupan juga dapat dijadikan sebagai sumber energi listrik. Air yang menggerakkan baling-baling yang terhubungan dengan air, kemudian menggerakkan gear yang dihubungkan dengan generator atau dinamo. Generator atau dinamo inilah yang akan menghasilkan energi listrik dari putarannya.

1. Cara Kerja Alat

Mula-mula baling-baling dipasang pada aliran sungai atau saluran irigasi. Saluran irigasi ini menggerakkan baling-baling, dan baling-baling ini diberi poros atau as yang dihubungkan dengan gear. Gear dihubungkan dengan gear kedua menggunakan streng atau tali karet. Gear kedua dihubungkan dengan gear ketiga dengan disambung permanen. Gear ketiga dihubungakan dengan kepala generator, dan generator ini dihubungkan dengan lampu. Jadi baling-baling menggerakkan gear pertama, gear pertama menggerakkan gear kedua dan ketiga. Sedangkan gear ketiga menggerakan kepala generator.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat alat ini adalah :

a. Besi bekas tempat tidur

b. Drum bekas

c. Besi cor

d. Kabel

e. Gear

f. Dinamo 220 volt

g. Lampu

h. Dan bahan penunjang lainnya

Read Users' Comments (0)

0 Response to "pembangkit listrik irigasi"